Jumat, 30 Desember 2011

Fisiologi Pengecapan Pada Manusia

FISIOLOGI PENGECAPAN

Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap(taste buds).

Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.

Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2 reseptor natrium,2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida,1 resptor adenosine,1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.

Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.

1. Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen
2. Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Na
3. Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic ( gula,glikol,alcohol,aldehide,keton,amida,ester,asam amino, protein,asam sulfonat,asam halogenasi ), dan garam anorganik dari timah dan berilium.
4. Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau beracun.
5. Rasa Umami (bhs.Jepang), artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant ditemukan pada L-glutamat ( trdpt pada ekstrak daging dan keju).

Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:

1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,
2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan
4. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap.




Gambar 1. Kuncup Pengecap

etiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).

Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.



Mekanisme terjadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di bawah ini :

Fisiologi Sistem Persyarafan manusia

Fisiologi Sistem Persyarafan  manusia



Sistem Syaraf pada otak
Otak
bilik-otakSistem saraf pusat berkembang dari suatu struktur yang berbentuk bumbung. Pada bumbung tersebut dapat dilihat sebuah dasar, sebuah atap dan dua dinding sisi sebagai pembatas suatu terusan yang terletak di tengah. Dalam perkembangan selanjutnya pada beberapa tempat bumbung tadi menjadi tebal, sedangkan pada tempat-tempat lain dindingnya tetap tinggal seperti semula.
Di sebelah depan berkembang dua gelembung yang setangkup letaknya. Gelembung-gelembung ini kemudian menjadi kedua belahan otak besar. Di sebelah belakang terbentuk otak kecil, oleh karena itu atap bumbung di sini menjadi semakin tebal.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. sel saraf sensori, 
2. sel saraf motor, dan 
3. sel saraf intermediet (asosiasi).
• Sel saraf sensori
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
• Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
• Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf dan Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: 
1. otak besar (serebrum),
2.  otak tengah (mesensefalon), 
3. otak kecil (serebelum), 
4. sumsum sambung (medulla oblongata), dan 
5. jembatan varol.

  • Otak besar (serebrum)
    Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
    Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.


  • Otak tengah (mesensefalon)
    Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.


  • Otak kecil (serebelum)
    Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.


  • Sumsum sambung (medulla oblongata)
    Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
    Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.


  • Jembatan varol (pons varoli)
    Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.


Fisiologi Manusia-Sistem ruin

Fisiologi Manusia-Sistem ruin

Sistem urin adalah sekelompok organ dalam tubuh berkaitan dengan menyaring kelebihan cairan dan zat lain dari aliran darah. The substances are filtered out from the body in the form of urine. Zat disaring keluar dari tubuh dalam bentuk urin. Urine is a liquid produced by the kidneys, collected in the bladder and excreted through the urethra. Urin adalah cairan yang diproduksi oleh ginjal, kandung kemih dikumpulkan dalam dan dikeluarkan melalui uretra. Urine is used to extract excess minerals or vitamins as well as blood corpuscles from the body. Urine digunakan untuk mengekstrak mineral atau vitamin yang berlebihan serta sel darah dari tubuh. The Urinary organs include the kidneys, ureters, bladder, and urethra. Organ-organ kemih termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. The Urinary system works with the other systems of the body to help maintain homeostasis. Sistem urin bekerja dengan sistem lain dari tubuh untuk membantu mempertahankan homeostasis. The kidneys are the main organs of homeostasis because they maintain the acid base balance and the water salt balance of the blood. Ginjal adalah organ utama homeostasis karena mereka menjaga keseimbangan asam basa dan garam neraca air dari darah.

Fungsi Sistem urin

Salah satu fungsi utama dari sistem urin adalah proses ekskresi. Excretion is the process of eliminating, from an organism, waste products of metabolism and other materials that are of no use. Ekskresi adalah proses menghilangkan, dari suatu organisme, limbah produk dari metabolisme dan bahan-bahan lain yang tidak ada gunanya. The urinary system maintains an appropriate fluid volume by regulating the amount of water that is excreted in the urine. Sistem kemih mempertahankan volume cairan yang tepat dengan mengatur jumlah air yang diekskresikan dalam urin. Other aspects of its function include regulating the concentrations of various electrolytes in the body fluids and maintaining normal pH of the blood. Aspek lain dari fungsinya termasuk mengatur konsentrasi elektrolit berbagai cairan tubuh dan mempertahankan pH normal darah. Several body organs carry out excretion, but the kidneys are the most important excretory organ. Beberapa organ tubuh melaksanakan ekskresi, tapi ginjal adalah organ ekskresi yang paling penting. The primary function of the kidneys are to maintain a stable internal environment (homeostasis) for optimal cell and tissue metabolism. Fungsi utama dari ginjal adalah untuk mempertahankan lingkungan internal yang stabil (homeostasis) untuk sel yang optimal dan metabolisme jaringan. They do this by separating urea, mineral salts, toxins, and other waste products from the blood. Mereka melakukan ini dengan memisahkan urea, garam mineral, racun, dan produk-produk limbah lainnya dari darah. They also do the job of conserving water, salts, and electrolytes. Mereka juga melakukan pekerjaan konservasi air, garam, dan elektrolit. At least one kidney must function properly for life to be maintained. Setidaknya satu ginjal harus berfungsi dengan baik bagi kehidupan untuk dipertahankan.

  • Sistem urin: set organ memproduksi urin pada manusia, terutama terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
  • Left suprarenal gland: cap covering the upper part of the left kidney. Kelenjar suprarenal kiri: topi menutupi bagian atas dari ginjal kiri.
  • Common iliac vein: vein carrying unoxygenated blood from the limbs and lower organs to the heart. Vena iliaka umum: vena yang membawa darah dari tungkai unoxygenated dan organ-organ bagian bawah ke jantung.
  • Celiac trunk: branching of the aorta feeding the abdominal viscera. Celiac trunk: percabangan dari aorta makan visera abdomen.
  • Left kidney: left blood-purifying organ. Kiri ginjal: kiri memurnikan darah organ.
  • Left renal vein: vein connecting the left kidney and the inferior vena cava. Vena ginjal kiri: menghubungkan vena ginjal kiri dan vena kava inferior.
  • Abdominal aorta: part of the aorta feeding the organs of the abdomen. Perut aorta: bagian dari aorta makan organ-organ perut.
  • Erethra: small tube through which a human being expels liquid waste. Erethra: tabung kecil melalui mana manusia mengusir limbah cair.
  • Urinary bladder: pocket in which urine collects. Kandung kemih: saku di mana urin mengumpulkan.
  • Iliac vein and artery: blood vessels in the flank region. Iliaka vena dan arteri: pembuluh darah di daerah panggul.
  • Ureter: tube carrying urine from the kidney to the bladder. Ureter: tabung membawa urin dari ginjal ke kandung kemih.
  • Renal pelvis: part of the kidney situated at the junction of the calyces and leading to the ureter. Pelvis ginjal: bagian dari ginjal yang terletak di persimpangan dari calyces dan menyebabkan ureter.
  • Malpighi's pyramid: glomerules of the kidney. Malpighi yang piramida: glomerules ginjal.
  • Calyx: excretory cavity in the pelvis of a kidney. Calyx: ekskretoris rongga di panggul dari ginjal.
  • Medulla: matter forming the central part of a kidney. Medulla: materi membentuk bagian tengah ginjal.
  • Cortex: matter of the cortex of the suprarenal gland. Cortex: soal korteks kelenjar suprarenalis.
  • Section of the right kidney: graphic representation of the interior of the right blood-purifying organ. Bagian dari ginjal kanan: representasi grafis dari bagian organ memurnikan darah yang tepat.
  • Section of the right suprarenal gland: graphic representation of the interior of the suprarenal gland. Bagian dari kelenjar suprarenal kanan: representasi grafis dari bagian dalam kelenjar suprarenalis.

Fisiologi Penciuman

Neuroepitel olfaktorius terletak di bagian atas rongga hidung di dekat cribiform plate, septum nasi superior dan dinding nasal superolateral. Struktur ini merupakan neuroepitelium pseudostratified khusus yang didalamnya terdapat reseptor olfaktorius utama.

Pada neonatus, daerah ini merupakan suatu lembar neural yang padat, namun pada anak-anak dan dewasa terbentuk interdigitasi antara jaringan respiratorius dan olfaktorius.Dengan bertambahnya usia seseorang, jumlah neuron olfaktorius ini lambat laun akan berkurang. Selain neuron olfaktorius, epitel ini juga tersusun oleh sel-sel penopang yaitu duktus dan glandula Bowman yang sifatnya unik pada epitel olfaktorius dan sel basal yang berfungsi pada regenerasi epitel.

Sensasi pembauan diperantarai oleh stimulasi sel reseptor olfaktorius oleh bahan-bahan kimia yang mudah menguap. Untuk dapat menstimulasi reseptor olfaktorius, molekul yang terdapat dalam udara harus mengalir melalui rongga hidung dengan arus udara yang cukup turbulen dan bersentuhan dengan reseptor. Faktor-faktor yang menentukan efektivitas stimulasi bau meliputi durasi, volume dan kecepatan menghirup. Tiap sel reseptor olfaktorius merupakan neuron bipolar sensorik utama.

Dalam rongga hidung rata-rata terdapat lebih dari 100 juta reseptor. Neuron olfaktorius bersifat unik karena secara terus menerus dihasilkan oleh sel-sel basal yang terletak dibawahnya. Sel-sel reseptor baru dihasilkan kurang lebih setiap 30-60 hari.

Reseptor odorant termasuk bagian dari G-protein receptor superfamily yang berhubungan dengan adenilat siklase. Manusia memiliki beratus-ratus reseptor olfaktorius yang berbeda, namun tiap neuron hanya mengekspresikan satu tipe reseptor. Inilah yang mendasari dibuatnya peta pembauan (olfactory map). Neuron yang menyerupai reseptor yang terdapat di epitel mengirimkan akson yang kemudian menyatu dalam akson gabungan pada fila olfaktoria didalam epitel.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

A. Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.


B. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui anatomi sistem reproduksi pria dan wanita
2. Mahasiswa mengetahui fisiologi organ reproduksi pria dan wanita
3. Mahasiswa mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi
4. Mahasiswa mengetahui perkembangan sperma
5. Mahasiswa mengetahui siklus menstruasi..

C. Rumusan masalah
1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria ?
2. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Apa saja hormon yang bekerjapada sistem reproduksi ?
4. Bagaimanakah siklus menstruasi terjadi?
5. Bagaimanakah terjadinya spermatogenesis ?

SISTEM REPRODUKSI PRIA

A. Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
1) Penis
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2) Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

3) Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.
Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig
2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :
1) Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
2) Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
Lobus posterior
Lobus lateral
Lobus anterior
Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
4) Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen

Fisiologi Cinta Romantik Manusia

Dalam hubungan antara jenis pasangan terutama yang sedang dilanda asmara, fenomena cinta sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dirasakan. Nah, ketika mata bertemu pandang yang berlanjut pada persentuhan tangan, biasanya orang akan merasakan gejala yang sama:- darah mengalir lebih cepat, semburat merah muncul di pipi, peluh dingin membasahi telapak tangan, bahkan menghela napas pun jadi terasa berat. Dalam situasi seperti inilah hati bagaikan bergolak, disesaki oleh gelora cinta.
Menurut Helen Fischer seorang “peneliti cinta” di Universiti Boston, Amerika Serikat ini lagi, reaksi romantik seperti itu timbul kerana kerja sejumlah hormon yang ada dalam tubuh, khususnya hormon yang diproduksi otak. Gelora cinta manusia yang meluap-luap tidak jauh berbeda dengan reaksi kimia. Malangnya, senyawa antara hormon ini sangat dekat. Dan, berdasarkan teori Four Years Itch yang diumumkannya, daya tahan gelora cinta itu hanya mencapai empat tahun saja. Setelah itu, hancur tanpa kesan lagi. Sebagaimana yang terjadi pada sebuah reaksi kimia, wujudnya tidak akan pernah kembali seperti semula.
Sesungguhnya pula, perasaan yang menghanyutkan dalam masa jatuh cinta tadi boleh dianalisis secara kimia. Jadi, prosesnya dimulakan pada saat mata saling bertemu. Tangan yang bersentuhan bagaikan dialiri arus eletrik. Fenomena ini sudah pasti kerana tindakbalas hormon tertentu yang ada di otak, mengalir ke seluruh saraf hingga ke pembuluh darah yang terkecil sekalipun. Inilah yang membuat wajah memerah, dan timbul perasaan “melayang”. Aliran darah yang demikian cepat membuat bernafas pun menjadi berat.
Jika dipikirkan, bagaimana hormon dalam otak bekerja, ketika seseorang sedang jatuh cinta? Boleh dijelaskan sebagai berikut. Ketika hubungan mata sedang berlangsung, tertanam suatu `kesan’. Inilah fase pertama. Otak bekerja bagaikan komputer yang menyediakan sejumlah data, dan menserasikannya dengan sejumlah data yang pernah direkam sebelumnya. Ia mencari apa yang membuat pesona itu muncul. Kalau sudah begini, bau yang ditimbulkan oleh lawan jenis pun boleh menjadi pemicu timbulnya rasa romantik.
Fasa kedua, yaitu munculnya hormon phenylethylamine (PEA) yang diproduksi otak. Inilah sebabnya ketika terkesan oleh seseorang, secara automatik senyum pun dilontarkan. Spontan, pusat PEA pun aktif bekerja ketika “wisel” mula diaktifkan. Hormon dopamine dan norepinephrine yang juga terdapat dalam saraf manusia, turut mendampingi. Hormon-hormon inilah yang menjadi pemicu timbulnya gelora cinta. Setelah dua tiga tahun, efektiviti hormon-hormon ini mula berkurang.
Fasa ketiga yaitu ketika gelora cinta sudah reda. Yang tersisa hanyalah kasih sayang. Hormon endorphins , senyawa kimia yang identik dengan morfin, mengalir ke otak. Sebagaimana efek yang ditimbulkan dadah dan sebagainya, saat inilah tubuh merasa nyaman, damai, dan tenang.
Teori tentang cinta pernah popular sekitar 9 hingga 10 tahun yang lalu. Lebih tepat sekali, ketika pendekatan ilmu faal yang membedah tubuh manusia menjadi popular. Selanjutnya, teori ini kian berkembang dan mula dihubung-hubungkan dengan bidang ilmu lainnya. Kemudianya, ada juga teori cinta dengan pendekatan bioneurologi yang melihat, membandingkan, dan mengamati struktur otak orang gila misalnya, atau psikologi dan fisiologi yang mempelajari kaitan antara perilaku manusia dan pengaruh hormon pada tubuhnya. Cinta sebenarya sama dengan emosi. Kalau emosi seringkali ditentukan oleh sejumlah hormon (terutama dalam siklus menstruasi), maka hal yang sama juga berlaku dalam proses jatuh cinta. Terutama ketika terjadi cinta pada pandang pertama, ada getaran dalam tubuh. Tapi, apakah ya, gelora cinta semata-mata ditentukan oleh hormon dalam tubuh?
Diane Lie seorang psikologi sekaligus peneliti rambang pada sebuah Universiti di Beijing membentangkan teorinya, meskipun urusan cinta boleh dijelaskan secara kimia, namun kecamuk cinta tidak semata-mata hanya ditentukan oleh aktivitas hormon, dan manusia tidak berdaya mengatasinya. Juga tidak selalu berarti bila kadar hormon berkurang, berarti getarannya pun berkurang.
Memang, pemacu semburan cinta (PEA) tadi, memiliki pengaruh kerja yang tidak tahan lama. Hormon yang secara ilmiah memiliki kesamaan dengan amfetamin ini, hanya efektif bekerja selama 2-3 tahun saja. Lama kelamaan, tubuh pun bagaikan imun, `kebal’ terhadap si pemicu gelora.
Akan tetapi, sekali lagi, masih menurut Diane, proses jatuh cinta itu tidak semata-mata hanya dipengaruhi hormon dengan reaksi kimianya. Apalagi dalam proses orang bercinta hingga menikah, banyak faktor sosial lainnya yang menentukan. Contohnya proses jatuh cinta yang dalam bahasa jawa dipanggil versi Tresno Jalaran Soko Kulino” yang bermaksud datangnya cinta karena pertemuan yang berulang-ulang “. Demikian pula ketika kita marah dan ingin memaki orang lain, hormon memang punya pengaruh khusus, namun tetap ada faktor lain yang ikut menentukanya.
Manusia merupakan makhluk yang paling kompleks. Jika proses reaksi kimia terjadi pada hewan, barulah teori rendahnya daya tahan PEA ini boleh dipercayai. Jadi, teori Helen Fiscer yang disebut Four Years Itch juga boleh dipatahkan.
Pendeknya, teori PEA dilandaskan pada pendekatan ilmu eksakta, sedangkan teori Four Years Itch oleh Fischer yang lingkaran penelitiannya mencakup 62 jenis kultur ini, lebih menggunakan pendekatan sosial.
Fischer, yang juga penulis buku ” Anatomy of Love “, menemukan betapa angka perceraian mencapai puncaknya ketika usia perkawinan mencapai usia empat tahun. Kalaupun masa empat tahun itu telah dilalui, katanya, kemungkinan itu berkat hadirnya anak kedua. Kondisi ini membuat perkawinan mereka boleh bertahan hingga empat tahun lebih.
Jadi, kalau kita main kira-kira, rasanya boleh dikatakan seru juga. Misalnya, masa bercinta telah dilalui tiga tahun, bererti kesempatan untuk boleh mempertahankan gelora cinta hanya ada di tahun pertama perkawinan. Lalu apa yang terjadi ketika masa perkawinan menjejak tahun kedua, ketiga dan seterusnya? Cuma ada sisa-sisa, atau bahkan punah ranah sama sekali? Lalu bagaimana dengan mereka yang mengalami masa bercinta lebih dari enam tahun?
Menurut pandangan Diane, dalam hubungan suami istri atau bercinta, selain cinta, ada hubungan lain yang sifatnya friendship, (persahabatan). Kalau setelah beberapa waktu cinta itu menipis - mungkin kerana tersisihkan hal-hal lain, misalnya karena rutin yang dilakukan adalah hal-hal yang sama juga setiap hari, lalu segalanya jadi terasa membosankan.

Fisiologi Manusia Homeostasis

gi sistem homeostasis


Homeostasis dalam pengertian umum mengacu pada stabilitas, keseimbangan atau ekuilibrium. Ini adalah upaya tubuh untuk mempertahankan lingkungan internal konstan. Memelihara lingkungan internal yang stabil memerlukan pemantauan konstan dan penyesuaian sebagai perubahan kondisi. Hal ini menyesuaikan sistem fisiologis dalam tubuh disebut regulasi homeostatik.
Regulasi homeostatik melibatkan tiga bagian atau mekanisme: 1) reseptor, 2) pusat kontrol dan 3) efektor.



Reseptor menerima informasi bahwa sesuatu di lingkungan berubah. Pusat kendali atau pusat integrasi menerima dan memproses informasi dari reseptor. Dan terakhir, efektor merespon perintah dari pusat kontrol dengan baik lawan atau meningkatkan stimulus. Ini adalah proses yang berkelanjutan yang terus bekerja untuk memulihkan dan mempertahankan homeostasis. Misalnya, dalam mengatur suhu tubuh terdapat reseptor suhu di kulit, yang menyampaikan informasi ke otak, yang merupakan pusat kendali, dan efektor adalah pembuluh darah kita dan kelenjar keringat di kulit kita.
Karena lingkungan internal dan eksternal tubuh yang terus berubah dan penyesuaian harus dilakukan terus menerus untuk tinggal di atau dekat set point, homeostasis dapat dianggap sebagai ekuilibrium sintetis.
Karena homeostasis adalah suatu usaha untuk mempertahankan kondisi lingkungan internal oleh fluktuasi membatasi, hal itu harus melibatkan serangkaian loop umpan balik negatif.

Sistem homeostatik memiliki beberapa properti

  • Mereka yang ultra-stabil, yang berarti sistem ini mampu pengujian mana variabel yang harus disesuaikan.
  • Seluruh organisasi mereka (internal, struktural, dan fungsional) memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan keseimbangan.
  • Fisiologi sebagian besar merupakan studi tentang proses yang terkait dengan homeostasis. Beberapa fungsi Anda akan belajar tentang dalam buku ini tidak secara khusus tentang homeostasis (misalnya bagaimana kontrak otot), tetapi agar semua proses tubuh berfungsi harus ada lingkungan internal yang sesuai. Homeostasis adalah, oleh karena itu, kerangka pas untuk studi pengantar fisiologi.

  • Berbagai mekanisme homeostatik mempertahankan lingkungan internal dalam batas toleransi. Homeostasis baik dipertahankan melalui serangkaian mekanisme kontrol, atau tubuh menderita berbagai penyakit atau penyakit. Ketika sel-sel dalam tubuh mulai kerusakan, keseimbangan homeostatik menjadi terganggu. Akhirnya ini menyebabkan penyakit atau kerusakan sel. Penyakit dan kerusakan seluler dapat disebabkan dalam dua cara dasar: baik, defisiensi (sel-sel tidak mendapatkan semua yang mereka butuhkan) atau toksisitas (sel yang diracuni oleh hal-hal yang tidak mereka butuhkan). Ketika homeostasis terganggu dalam sel Anda, ada jalur untuk memperbaiki atau memperburuk masalah. Selain mekanisme kontrol internal, ada pengaruh eksternal terutama didasarkan pada pilihan gaya hidup dan paparan lingkungan yang mempengaruhi kemampuan tubuh kita untuk menjaga kesehatan selular.
    • Nutrisi: Jika diet Anda yang kurang dalam vitamin atau mineral tertentu sel-sel Anda akan berfungsi buruk, mungkin mengakibatkan kondisi penyakit. Sebagai contoh, seorang wanita menstruasi dengan asupan makanan tidak memadai besi akan menjadi anemia. Kurangnya hemoglobin, sebuah molekul yang membutuhkan zat besi, akan mengakibatkan berkurangnya oksigen yang membawa kapasitas. Dalam kasus ringan gejala mungkin samar-samar (misalnya kelelahan), tetapi jika anemia (Inggris Bahasa Inggris: anemia) adalah berat tubuh akan mencoba untuk mengkompensasi dengan meningkatkan curah jantung, menyebabkan jantung berdebar dan berkeringat, dan mungkin untuk gagal jantung.
    • Racun: Setiap zat yang mengganggu fungsi sel, menyebabkan kerusakan selular. Hal ini dilakukan melalui berbagai cara, kimia, tanaman, insektisida, dan / atau gigitan. Sebuah contoh sering terlihat dari hal ini adalah overdosis obat. Ketika seseorang mengambil terlalu banyak obat tanda-tanda vital mereka mulai goyah, baik meningkat atau menurun, ini tanda-tanda vital dapat menyebabkan masalah termasuk koma, kerusakan otak dan bahkan kematian.
    • Psikologis: kesehatan fisik dan kesehatan mental Anda tidak dapat dipisahkan. Pikiran dan emosi menyebabkan perubahan kimia berlangsung baik untuk lebih baik sebagai dengan meditasi, atau lebih buruk seperti stres.
    • Fisik: pemeliharaan fisik sangat penting untuk sel-sel dan tubuh kita. Istirahat yang cukup, sinar matahari, dan olahraga adalah contoh dari mekanisme fisik untuk mempengaruhi homeostasis. Kurang tidur berkaitan dengan sejumlah penyakit seperti jantung tidak teratur, kelelahan kecemasan irama, dan sakit kepala.
    • Genetik / Reproduksi: Mewarisi kekuatan dan kelemahan dapat menjadi bagian dari make up genetik kita. Gen kadang-kadang dimatikan atau karena faktor eksternal yang kita dapat memiliki beberapa kontrol atas, tetapi pada waktu lain sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan penyakit genetik. Dimulai pada tingkat sel berbagai penyakit berasal dari gen bermutasi. Sebagai contoh, kanker dapat secara genetik warisan atau dapat disebabkan karena mutasi dari sumber eksternal seperti radiasi atau gen diubah pada janin saat ibu menggunakan obat-obatan.
    • Medis: Karena perbedaan genetik beberapa badan memerlukan bantuan dalam mendapatkan atau mempertahankan homeostasis. Melalui pengobatan modern tubuh kita dapat diberikan bantuan yang berbeda, dari anti-tubuh untuk membantu melawan infeksi, atau kemoterapi untuk membunuh sel kanker yang berbahaya. Praktek medis tradisional dan alternatif memiliki banyak manfaat, tapi seperti praktek medis potensi efek berbahaya hadir. Entah dengan infeksi nosokomial, atau dosis obat yang salah, homeostasis dapat diubah oleh yang sedang mencoba untuk memperbaikinya. Trial and error dengan obat dapat menyebabkan reaksi berbahaya yang potensial dan kemungkinan kematian jika tidak tertangkap cukup cepat.
    Faktor-faktor yang tercantum di atas semua memiliki efek mereka pada tingkat sel, apakah berbahaya atau bermanfaat. Jalur menguntungkan yang tidak memadai (defisiensi) akan hampir selalu mengakibatkan pengabaian yang berbahaya dalam homeostasis. Toksisitas terlalu banyak juga menyebabkan ketidakseimbangan homeostatis, mengakibatkan kerusakan seluler. Dengan menghapus pengaruh kesehatan negatif, dan memberikan pengaruh positif kesehatan yang memadai, tubuh Anda lebih mampu mengatur diri dan self-perbaikan, dengan demikian mempertahankan homeostasis.


  • FISIOLOGI SISTEM PERABA

    FISIOLOGI SISTEM PERABA PADA MANUSIA































    ISIOLOGI SISTEM PERABA PADA MANUSIA


    hand



    Indra peraba merupakan indera yang sederhana, umumnya tersebar pada kulit mamalia dan sedikit sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.


    Klasifikasi reseptor antara lain:


    * Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu


    1. Termoreseptor (peka terhadap perubahan suhu).


    2. Mekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan).


    3. Kemoreseptor (peka terhadap perubahan kimiawi).


    4. Osmoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik).


    * Berdasarkan sumber rangsangan


    1. Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap rangsangan eksterna atau luar.


    2. Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan terutama berhubungan dengan sistem muskuloskeletal.


    3. Interoreseptor, terletak pada visera/ alat dalam dan pembuluh darah.


    * Berdasarkan morfologi


    1. Badan terakhir yang bebas/ terbuka (tanpa kapsul) yang tak berhubungan dengan tipe sel lainnya.


    2. Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) yang mengandung unsur bukan saraf di samping saraf badan akhir saraf.


    Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :


    * Ujung Saraf Bebas


    Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.


    Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermis berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel). Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespon rangsangan getaran dan juga resepor terhadap dingin.


    * Korpuskulus Peraba (Meissner)


    Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).


    * Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)


    Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.


    Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya.


    Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.


    * Korpuskulus Gelembung (Krause)


    Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.


    Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.


    * Korpuskulus Ruffini


    Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.


    Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.


    * Spindel Neuromuskular


    reseptor-peraba

    Fisiologi Psikologi

    Fisiologi  Psikologi

    Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan). Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV, yang berarti lembaga hidup (levensbeginsel), atau daya hidup (levenscracht). Oleh karena jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat.
    Perkataan tingkah laku/perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali. Yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berjalan, berlari-lari, berolah-raga, bergerak dan lain-lain, akan tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi dalan bentuk tangis, senyum dan lai-lain.
    Kegiatan berpikir dan berjalan adalah sebuah kegiatan yang aktif. Setiap penampilan dari kehidupan bisa disebut sebagai aktivitas. Seseorang yang diam dan mendengarkan musik atau tengah melihat televisi tidak bisa dikatakan pasif. Maka situasi dimana sama sekali sudah tidak ada unsur keaktifan, disebut dengan mati.
    Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.
    Namun hendaknya jangan dilupakan, bahwa setiap aktivitas psikis/jiwani itu pada waktu yang sama juga merupakan aktifitas fisik/jasmani. Pada semua kegiatan jasmaniah kita, otak dan perasaan selalu ikut berperan ; juga alat indera dan otot-otot ikut mengambil bagian didalamnya.
    Penyelidikan terhadap organ-organ manusia digolongkan dalam ilmu fisiologi. Yaitu meneliti peranan setiap organ dalam fungsi-fungsi kehidupan seperti meneliti segala sesuatu tentang mata, ketika subyek bisa melihat dan juga meneliti pengaruh kerja otak untuk mengkoordinir semua perbuatan individu guna menyesuaikan dengan lingkungnnya. Jika fungsi segenap organ dan tingkah laku banyak dijelaskan oleh fisiologi, maka masih perlukah bidang keilmuan psikologi?
    Fisiologi memberikan penjelasan macam-macam tingkah laku lahiriah yang menjasmani sifatnya. Sedang manusia merupakan suatu totalitas jasmaniah rokhani. Semua bentuk dorongan dan impuls dalam diri manusia yang menyebabkan timbulnya macam-macam aktifitas fisik dan psikis, dijelaskan oleh psikologi. Misalnya, jika seseorang menaruh rasa semangat yang tinggi , ketika ia mengahadapi suatu masalah tertentu maka ia akan menaggapi masalah itu dengan semangat untuk menyelesaikannya.


    Manusia Makhluk Sosial dan Pendidik

    Manusia Makhluk Sosial dan Pendidik 
     

    Menurut pandangan Islam, sejarah masyarakat dimulai sejak Adam dan hawa diturunkan ke bumi. Mereka menjadi keluarga terkecil pertamakali yang menghuni bumi. Dalam proses itulah proses pendidikan manusia dimulai.
    Menurut M Arifin, dasar minimal dari usaha mempertahankan hidup manusia terletak pada orientasi manusi ke arah tiga hubungan,[1] yaitu:
    1. Hubungan manusia dengan Yang Maha Pencipta yaitu Allah Tuhan sekalian alam
    2. Hubungan dengan sesama manusia. Dalam keluarga Adam, hubungan tersebut masih terbatas pada hubungan antar anggota keluarga
    3. Hubungan dengan alam sekitar yang terdiri dari berbagai unsure kehidupan. Seperti tumbuhan, binatang dan sumberdaya alamiyah yang ada
    Pendapat ini dapat diterima karena memang sampai sekarang, interaksi manusia relefan dengan ketiga arah hubungan di atas. Dalam literatur yang lain, ketiga konsep tersebut sering digambarkan dalam hubungan manusia secara vertical dan horizontal.
    Hubungan vertical yaitu hubungan manusia dengan Tuhan yang menciptakannya. Hal ini dapat digambarkan dengan kelemahan manusia dan keinginan untuk mengabdi kepada yang lebih agung. Manusia yang lemah memerlukan pelindung dan tempat mengadu segala permasalahan. Terkadang memang permasalahan yang tidak pelik mudah dan dapat diselesaikan oleh manusia sendiri. Namun, tak jarang persoalan himpitan hidup, rasa putus asa, hilangnya harapan dan lain sebagainya tak mungkin diselesaikan sendiri. Maka ia butuh sesuatu yang sempurna, yaitu Tuhan. Tempat mengadu segala persoalan hidup. Tanpa-Nya, manusia bisa jadi kehilangan arah dan tujuan hidup.
    Hubungan horizontal yaitu hubungan antar sesama manusia. Antara seorang dengan yang lainya. Unit terkecil dalam hubungan antar manusia adalah keluarga, kemudia masyarakat baru sesama penduduk negri serta mendunia. Hubungan sesame perlu dijaga karna manusia adalah makhluk social.
    Dalam buku At-Tarbiyyah wa Ta’lim karya Mahmud Yunus, beliau menuliskan manusia adalah makhluk social. Maksud dari makhluk social adalah manusia tak dapat hidup sendiri tapi pastilah memerlukan bantuan orang lain.[2]
    Melalui proses hubungan ini, manusia mengembangkan proses kehidupan dan membangun kebudayaan. Proses inilah yang mendorong manusia kea rah kemajuan hidup sejalan dengan tuntutan yang semakin meningkat.
    Sebagai makhluk yang paling mulia, Allah memberikan kepada manusia berbagai kemampuan yang bersifat jasmaniyah dan rohaniyah. Dan jalan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut adalah dengan pendidikan....???