Jumat, 30 Desember 2011

Manusia Makhluk Sosial dan Pendidik

Manusia Makhluk Sosial dan Pendidik 
 

Menurut pandangan Islam, sejarah masyarakat dimulai sejak Adam dan hawa diturunkan ke bumi. Mereka menjadi keluarga terkecil pertamakali yang menghuni bumi. Dalam proses itulah proses pendidikan manusia dimulai.
Menurut M Arifin, dasar minimal dari usaha mempertahankan hidup manusia terletak pada orientasi manusi ke arah tiga hubungan,[1] yaitu:
  1. Hubungan manusia dengan Yang Maha Pencipta yaitu Allah Tuhan sekalian alam
  2. Hubungan dengan sesama manusia. Dalam keluarga Adam, hubungan tersebut masih terbatas pada hubungan antar anggota keluarga
  3. Hubungan dengan alam sekitar yang terdiri dari berbagai unsure kehidupan. Seperti tumbuhan, binatang dan sumberdaya alamiyah yang ada
Pendapat ini dapat diterima karena memang sampai sekarang, interaksi manusia relefan dengan ketiga arah hubungan di atas. Dalam literatur yang lain, ketiga konsep tersebut sering digambarkan dalam hubungan manusia secara vertical dan horizontal.
Hubungan vertical yaitu hubungan manusia dengan Tuhan yang menciptakannya. Hal ini dapat digambarkan dengan kelemahan manusia dan keinginan untuk mengabdi kepada yang lebih agung. Manusia yang lemah memerlukan pelindung dan tempat mengadu segala permasalahan. Terkadang memang permasalahan yang tidak pelik mudah dan dapat diselesaikan oleh manusia sendiri. Namun, tak jarang persoalan himpitan hidup, rasa putus asa, hilangnya harapan dan lain sebagainya tak mungkin diselesaikan sendiri. Maka ia butuh sesuatu yang sempurna, yaitu Tuhan. Tempat mengadu segala persoalan hidup. Tanpa-Nya, manusia bisa jadi kehilangan arah dan tujuan hidup.
Hubungan horizontal yaitu hubungan antar sesama manusia. Antara seorang dengan yang lainya. Unit terkecil dalam hubungan antar manusia adalah keluarga, kemudia masyarakat baru sesama penduduk negri serta mendunia. Hubungan sesame perlu dijaga karna manusia adalah makhluk social.
Dalam buku At-Tarbiyyah wa Ta’lim karya Mahmud Yunus, beliau menuliskan manusia adalah makhluk social. Maksud dari makhluk social adalah manusia tak dapat hidup sendiri tapi pastilah memerlukan bantuan orang lain.[2]
Melalui proses hubungan ini, manusia mengembangkan proses kehidupan dan membangun kebudayaan. Proses inilah yang mendorong manusia kea rah kemajuan hidup sejalan dengan tuntutan yang semakin meningkat.
Sebagai makhluk yang paling mulia, Allah memberikan kepada manusia berbagai kemampuan yang bersifat jasmaniyah dan rohaniyah. Dan jalan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut adalah dengan pendidikan....???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar